GO MY LOVE Part 1 (CERBUNG ROMANTIS)




Segala sesuatu yang diperlukan telah aku siapkan. Memang jika masa-masa pertama masuk sekolah hal yang paling tidak asing lagi adalah kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa) bagi para siswa yang baru masuk di sekolah tersebut pada tahun ajaran baru. Begitupula aku, menjadi siswa yang baru saja lulus di (SMP) Sekolah Menengah Pertama, sudah sepatutnya untuk melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

            Maka dari itu aku memilih bersekolah di sekolah swasta. Meskipun sekolah swasta, tapi sekolah ini merupakan salah satu sekolah favorit yang ada di kotaku, kota kembang. Tidak jarang artis yang bersekolah di sekolah ini. Dan itu merupakan salah satu alasan mengapa aku memilih bersekolah di SMA ini, agar dapat bergaul dengan artis-artis. Siapa tahu aku bisa jadi artis.
            Ketentuan MOS di sekolah ini sungguh memalukan. Pasalnya, siswi baru harus memakai tas karung, rambut diikat 8, pakai kaos kaki yang berbeda warna, sepatunya harus berwarna pink, wajah diberi corak warna hijau dan hitam layaknya para Tentara. Bukankah sungguh memalukan ?
Di perjalanan aku terus mengomel. Bagaimana tidak ? Ini sudah lebih dari jam masuk, tapi aku belum sampai juga di sekolah. Sudah pasti aku akan dihukum. Yang dapat ku lakukan saat ini hanya pasrah. Yah, pasrah untuk menerima hukuman dari kakak-kakak senior.
“aduh… pak cepet donk !! telat nih,” ucapku khawatir.
“iya non, ini juga udah cepat, bentar lagi juga sampai,”
            Benar apa kata Pak Ojan, tak lama kemudian aku sampai di sekolah baruku. Tapi, tetap saja aku sudah telat. Untungnya saat MOS gerbangnya tidak ditutup, jadi aku masih bisa masuk. Dengan hati dag dig dug aku pun memberanikan diri untuk masuk ke dalam barisan.
“hey ! sini kamu !” panggil salah satu kakak senior.
            Ku langkahkan kakiku menuju depan barisan, entah apa yang akan terjadi. Ku lihat siapa kakak senior yang memanggilku. Sesaat aku terpana melihatnya, ia adalah salah satu artis yang saat ini sedang melecit namanya, Ando William. Banyak yang mengidolakanya terutama para gadis, aku pun  sangat mengidolakannya. Will, aku sangat mengidolakanmu. 
Aku tidak percaya jika aku ternyata satu sekolah dengannya.
“hey.. kenapa kamu ?” Tanya Will yang melihatku bengong.
“mungkin terpana ngeliat lo,” ucap salah satu teman lelakinya.
“sini, kamu perkenalkan dirimu di depan kita semua dan kemudian kamu bernyanyi, terserah lagu apa. Itu sebagai hukuman karna kamu telat,” ucap Will dengan intonasi yang tidak terlalu membentak tak seperti senior-senior lain.
“iya kak,”
“halo semua. Nama saya Deviella Willsya Bunga, saya biasa dipanggil Wilsya. Umur saya lim…..”
“perkenalannya sudah menyanyi saja,” ucap Will.
“………….Pergilah kasih kejarlah keinginanmu selagi masih ada waktu. Jangan hiraukan diriku, aku rela berpisah demi untuk dirimu. Semoga tercapai segala keinginanmu…………” semua bertepuk tangan.
“ya udah sana masuk ke barisan,” ucap Ka Diana, senior yang terkenal garang.
“Willsya,” panggil seseorang yang membuatku sempat berhenti sejenak.
“suara lo bagus,” kata Will bersama senyum manisnya.
“Ya tuhan…. Mimpi apa gue semalem. Sampai-sampai suara gue dipuji sama Will.” Ucapku dalam hati.
            Matahari serasa sudah di atas ubun-ubun. Ku lirik jam yang ada di tanganku. Ternyata baru pukul sembilan pagi. Namun serasa sudah lebih dari pukul Sembilan. Panasnya membakar semangat kami untuk mengikuti MOS. Namun, tiba-tiba ada bunyi bel berdentang yang membuat wajah kami menjadi berseri kembali. Istirahat pun dimulai.
            Ku pergi ke kantin sendirian. Saat itu aku belum mengenal siapapun. Dan sepertinya tidak ada yang mau mendekatiku. Ku pesan satu mangkok mie goreng dan satu gelas es jeruk. Saat aku menunggu pesananku di depan kasir, seseorang menabrak dan bajuku menjadi basah tertumpah minuman yang dibawanya.
“ups,, kena. Makanya jangan berdiri di situ !” ucap kak Diana.
“kakak yang salah kok,” dengan berani aku membela diri.
“eh, brani lo sama gue ?”
“kenapa musti takut ?”
“eh, ada apa ini ?” Will datang.
“ini kak, aku lagi nungguin pesanan eh tiba-tiba dia nabrak terus minumannya tumpah ke bajuku dan dia malah nyalahin aku,” jelasku.
“emang salah elo, ngapain ngalangin gue jalan ?”
“eits, udah ! Diana, lo harusnya hati-hati, Willsya juga lagi diam berdiri kok,” Will membelaku.
“ih, lo…” lalu kak Diana pergi.
“kakak tau namaku ?” tanyaku.
“ya tau, lo yang tadi pagi kan ? gue masih inget,” senyumnya mengembang.
Aku pun membalas senyumnya. Will menatapku, entah apa yang ia lihat. Mungkin karna wajahku aneh atau karna ada kotoran di wajahku ? Atau karena dandananku aneh karena tuntutan MOS ? Entah apapun itu, namun aku juga tak dapat mengelak dari tatapannya. Matanya, sangat indah. Rasanya malu dilihat seperti itu.
“Will, kayaknya gue suka sama lo,” ucapku dalam hati.
“ehm, gue pergi dulu ya ?” ucap Will tersadar.
            Hari pertama MOS telah usai. Masih ada hari kedua, ketiga, dan keempat. Tinggal tiga hari lagi aku terbebas untuk berdandan seperti ini. Rasanya senang sekali.
Sesampainya di rumah, aku masih memikirkan kejadian tadi. Mengapa Will memuji suaraku ? Mengapa Will membelaku ? Mengapa Will menatapku seperti itu tadi ? Bolehkah aku merasa GR-Gede Rasa ? Bolehkah aku memiliki pemikiran bahwa Will care padaku ? Bolehkah ?
Tak terasa MOS pun berakhir. Semua ujian dari kakak senior pun telah kami lakukan dengan baik. Sekarang aku memiliki dua orang teman, mereka adalah Della dan Via. Kami mulai akrab saat hari kedua MOS.
Namun ada sesuatu yang membuatku merasa tidak enak. Sepertinya kak Diana tak suka padaku. Ia terlihat judes dan jika menyuruhku ia selalu membentak, melihatku yang dibentak oleh Kak Dian, sering sekali Will menegur kak Diana, tapi tetap saja ia selalu judes padaku. Mengapa kak Will melakukan itu yah ? Aku kan menjadi semakin GR.
Apa benar aku menyukainya ? Masa iya dari mengidolakan bisa menjadi menyukai ? Jika seperti itu bahaya juga untuk ku. Jika nanti aku cemburu oleh para fansnya itu akan membuatku sedih, istilah jaman sekarangnya, “GALAU”.
Aku tidak mau seperti itu, tapi mau bagaimana lagi. Perasaan tidak dapat dibohongi. Satu-satunya cara adalah jalani dengan biasa dan jangan terlalu fanatic. Dan jangan sampai ada yang tau tentang perasaan ku. Cukup aku dan Tuhan yang tahu.
Sudah waktunya sholat dzuhur, aku pun bergegas mengambil air wudhu untuk melakukan sholat dzuhur berjamaah. Berjamaah bersama Bi Ija dan Pak Ojan serta para pembantu lainnya yang jumlahnya tidak banyak . Mamah dan Papah sedang bekerja dan jika pulang sore. Aku juga tak memiliki saudara, jadi aku lah anak satu-satunya di keluarga ini. Sepi memang, tapi ku jalani dengan enjoy, aku tak ingin karena aku kesepian aku terjerat ke dalam narkoba seperti cerita yang pernah ku baca dalam sebuah buku.
Terkadang aku berpikir, enaknya memakai narkoba itu apa sih ? Ada untungnya ? Tidak ada sama sekali. Narkoba itu jalan lurus untuk menuju kehancuran.
 Hidupku memang sepi, namun aku juga tak ingin menghancurkan hidupku sendiri. Aku mencintai hidupku. Jika Via dan Della ku ajak ke rumahku, mungkin setiap hari akan menjadi lebih menyenangkan. Toh mamah dan papah juga tak akan keberatan. Justru mereka akan senang melihat anak semata wayangnya senang.
Via dan Della kan anak baik-baik, mereka pasti akan membuat rumahku menjadi ramai. Mereka itu konyol, pintar, juga sering bercanda. Jadi, di dekolah kami bertiga tiada hari tanpa tertawa. Benar-benar gila, gila dalam arti konyol.ΓΏ

Komentar

Most Popular

GO MY LOVE Part 2 (CERBUNG ROMANTIS)

GO MY LOVE PART 4 (cerbung romantis)

GO MY LOVE PART 3 (cerbung romantis )

Andela Yuwono Gen 3 JKT48

PELET KUMIS POCONG

MERAIH CINTA DALAM KESEDIHAN Bag.2 (cerpan)