GO MY LOVE PART 4 (cerbung romantis)
hallo hallo....
selamat malam
ini part 4 nya .. maaf sedikit :)
CEKIDOT.......
Sudah tiga hari
ini aku tak lagi bicara dengan Will. Entah mengapa aku jadi seperti ini.
Padahal aku menyukainya. Aku masih tetap menyukainya.
Sampai pada suatu hari ia memaksaku untuk pulang bersamanya. Aku
masih tak mau bicara ataupun menjawab setiap kali ia bertaya padaku. Lalu mobil
ini berhenti di tempat pemarkiran di sebuah mall yang pernah aku datangi
bersama-sama Will. Ia kemudian bertanya mengapa aku menjadi dingin padanya.
“gue juga gak tau
kak !” aku hampir menangis.
“elo marah gue
fotoin elo ?”
Aku menggeleng
pelan.
“terus kenapa ?”
“gu..gue GUE SUKA
SAMA ELO KAK !”
Kali ini benar-benar tak dapat
terbendung lagi, air mata ini pun mengalir lembut di pipi manisku. Ku katakana
dengan tegas jika aku menyukainya. Ya, memang bodoh sangat bodoh. Dan nantinya
aku harus terima jika nantinya aku harus turun dari mobil ini.
“apa ?” tanyanya.
Dia lalu memelukku, pelukannya
seolah menenangkanku. Kami terbawa suasana lama sekali. Isakkanku pun belum
dapat berhenti. Ia melepaskan pelukannya dan memandangi wajahku yang penuh
dengan air mata. Lalu mengecup halus pipiku yang basah ini.
“udah jangan
nangis,” ia menghapus air mataku.
“yang elo lakuin
juga gak salah, kita makan yuk ?” lanjutnya.
“enggak kak, kalo
kakak mau makan aku mau pulang aja,”
“eh, jangan,”
BRUUKKKKK……
Suara yang amat keras itu pun
membuat kami mencari sumbernya. Aku melihat dijalan depan mol ini terdapat
sebuah mobil yang bagian depannya sudah remuk oleh hantaman pohon. Sepertinya
aku mengenal mobil ini.
“kak ! ini mobil
temenku ! Della !”
Aku dan Will pun segera menghampiri.
Benar, ini memang mobil Della dan Della pun ada di dalamnya dengan darah
memenuhi baju OSISnya. Tak lama kemudian ambulance datang dan membawa Della ke
rumah sakit. Orang tua Della pun datang dan menangis tersedu-sedu. Via pun
bersandar dii pundakku. Tak lupa juga Will ada di sana.
“kak Wilsya, kak
Della kenapa kak ?” tanya Caca ang adik.
“kakak gak tau Ca,
tadi mobil kakakmu nabrak pohon,” jawabku.
Sudah berjam-jam kami semua ada di
sini. Namun belum ada kabar tentang kondisi Della saat ini. Entah apa yang
dilakukan dokter di dalam sana.
“bu, maaf. Kami
sudah berusaha semaksimal mungkin namun pendarahan di kepalanya sangat banyak.
Kami gagal bu. Sekali lagi kami mohon maaf.” Ujar dokter itu.
Tante Anna, yaitu ibu Della pun
pingsan seketika. Ayah Della pun mencoba tegar namun dalam hatinya mungkin
sangat teriris. Via memeluk Caca dan aku memeluk Will.
Seusai pemakamannya, aku dan Via
hanya berdua saja. Hari-hari sungguh terasa sepi. Dari kami bertiga, yang
paling heboh itu ya Della. Namun apadaya, takdir telah bertindak. Semoga Della
tersenyum bahagia di alam sana. Tanggal dua puluh delapan July menjadi tanggal
yang tak kan pernah terlupakan. Tanggal kematian Della dan tanggal dimana aku
menyatakan perasaanku pada Will.
Ku tinggalkan makam ini bersama-sama
dengan semua orang yang menghadiri pemakaman ini.
Sebenarnya apa penyebab dari
kecelakaan itu ? Hal ini masih menjadi teka-teki buat ku. Aku mengenal Della
adalah sosok yang ceria, tak pernah berputus asa, selalu semangat. Apakah Della
pemabuk ? Ah, sepertinya tidak, ia terlihat rajin kok. Apa mungkin Della
dijebak ?
Malamnya aku bermimpi sangat aneh,
aku bermimpi sedang bermain bersama Della di suatu tempat yang belum pernah aku
kunjungi sebelumnya. Tempatnya begitu sepi, sangat sepi. Di situ hanya ada Aku
dan Della. Namun, aku melihat ada seseorang dibalik pohon dan sepertinya ia
sedang mengintip kami berdua. Saat ku hampiri pohon itu, tak ada siapapun.
“kenapa Sya ?”
tanya Della.
“tadi aku kaya
ngeliat ada orang dibalik pohon itu,”
“salah liat kali
kamu,”
“haha, mungkin.”
“eh, coba deh
kamu lihat mobil itu ! lucu yah ? kata ayah aku, aku mau dibeliin mobil itu
lho,” ujar Della.
“iya bagus
banget,”
“tapi aku takut
Sya,”
“takut kenapa ?”
Ia berpaling dengan wajah sedih dan
kemudian bayangannya sudah tak tampak. Aku terbangun dari tidur siangku
sepulang pemakaman. Namun sebelum tidur aku mandi dulu. Kata orang sih harus
gitu, katanya kalau tidak mandi sehabis dari makam itu namanya pamali.
Handphoneku berbunyi dan ada sms
masuk.
“I Love You….
dari nomor tidak dikenal,” ucapku.
Aku sangat bingung, siapa yang
mengirim sms ini ? Apa mungkin Will ?ΓΏ
Komentar
Posting Komentar